Setiap detik yang berlalu, menit dan jam yang terlewat tak terhitung berapa banyak informasi sensori yang masuk ke dalam tubuh manusia dari jalan yang berbeda-beda. Ada dari telinga berupa pendenganran, mata berupa penglihatan, kulit berupa perabaan, lidah berupa rasa yang bermacam-macam, dll. Tahukah anda bahwa sensori tersebut memberikan informasi tentang kondisi fisik tubuh dan lingkungan di sekitar dan inilah yang disebut dengan istilah sensori integrasi.
The Brain (otak) merupakan system komplek yang mengatur seluruh aktifitas faal tubuh kita. Dikatakan demikian karena pada otak terdapat milyaran saraf yang bekerja dengan kecepatan tinggi menyampaikan informasi pada tempat yang sesuai di tubuh kita. Adanya rasa sakit, lapar, kenyang, panas, dingin dan lain sebagainya merupakan hasil kerja sama berbagai elemen tubuh kita yang dikendalikan oleh system saraf. System informasi yang terintegrasi tersebut Sistem informasi berfungsi menerima data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting demi keadaan homeostasis. Homoestsis adalah Pengaturan ketenangan internal dan pemelihara-an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada lingkungan sekitarnya.
Sensori Integrasi (SI) pertama kali diterbitkan kepada public pada tahun 1966 oleh jean Ayres Phd OTR. SI dimulai saat janin berada dalam kandungan, yang merasakan gerakan sang ibu dan pada saatnya ia akan bergerak di dalam janin. Pada seorang bayi jika mendapat sentuhan di area bibir dan muut ia akan menggerakan kepalanya kea rah sumber sentuha yang akhirnya ia menyusu pada sang ibu, saat ia menangis suara merdu sang ibu serta ayunan ringan saat dalam pelukan membuatnya dapat tenang kembali. Apa yang dapat menyebabkan proses tersebut terjadi dan mengapa terjadi gangguan pada perkembangan dan pertumbuhan anak?
Respon terhadap perubahan (respon adaptif) lingkungan memiliki tujuan yang terarah terhdap pengalaman sensori yang terjadi. Pada masa kanak-kanak adalah masa untuk bermain dan belajar, keduanya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dengan itu akan tertantang untuk mengesplorasikan lingkungan dan menguasai kemampuan tetentu yang didapatnya dari lingkungan pada saat yang sama otak juga terus berkembang mengatur dirinya. Saat kebutuahn akan pengintegrasiansensori berjalan sejajar dengan tuntutan lingkungan, seorang anak dapat merespon secara efisien, kratif dan memuaskan pada saat-saat menyenangkan dalam bermain. Kata “menyenangkan” adalah kata kunci dalam sensori intrgrasi, yang memilliki andil besar dalam bermain. Ketika orang tua manginginkan perkembangan yang baik pada anak maka buatlah ia sengan ketika belajar dan atau bermain. Hal ini penting dilakukan karena pada masa anak-anak merupakan masa emas perkembangan baik secara integensi atau kinestetik.
Apakah perkembangan otak selalu tumbuh searah dengan tumbuh kembanganya anak? Hal ini mungkin saja terjadi jika hal-hal pemenuhan kebutuan otak dapat terpenuhi dengan baik. Pemenuhan kebutuhan utama pada perkembangan otak adalah gizi yang seimbang. Apa yang terjadi jika anak kekurangan gizi?. Akibat yang timbul jika kekurangan gizi mikro saja sudah sangat fatal yaitu:
- Jumlah sel syaraf berkurang
- Ukuran sel syaraf akan lebih kecil
- Komponen sel syaraf (akson, dendrit, sinaps, dan lain-lain) tidak sempurna terbentuk
- Mielin (selubung syaraf) menjadi lebih tipis, berlubang, dan kemungkinan tidak terhubung, sehingga rangsangan otak tidak bisa ditransmisikan
Hal ini didukung oleh hasil studi Martorell yang menyatakan bahwa:
- Semakin muda anak mendapatkan intervensi gizi semakin baik perkembangan perilakunya.
- Dalam hal pertumbuhan fisik, intervensi gizi hanya effektif jika dilakukan selama kehamilan dan 2-3 tahun pertama kehidupan anak.
- Untuk perkembangan perilaku, intervensi gizi masih tetap memberikan manfaat pada umur-umur selanjutnya meskipun dengan dampak yang lebih kecil.
4. Studi jangka panjang membuktikan bahwa intervensi gizi yang ditujukan pada anak-anak pra sekolah pada awal-awal tahun usia mereka menyebabkan perbaikan fisik dan kognitif di usia remaja dan dewasa.
Selain itu Michaelsen juga berpendapat bahwa:
- Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang paling sesuai untuk bayi karena mengandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang. Memberikan ASI secara ekslusif pada bayi sampai usia 6 bulan dan terus memberikan ASI sampai usia 24 bulan terbukti memberi manfaat yang besar.
- Beberapa studi menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI menunjukkan perkembangan visual dan kognitif yang lebih baik dari bayi yang diberi susu formula
- Peran ASI terpenting adalah pada proses pembentukan mielin yang memerlukan komposisi makanan yang 50%nya dari lemak dan kaya asam lemak esensial.
Jadi jelas bahwa perkembangan anak harus didukung dengan pemenuhan gizi yang baik disamping aspek-aspek psikologi dan perlakuan eksternal, karena gizi merupakan sumber utama pertumbuahan dan perkembangan otak.
1 komentar:
Bagus-bagus-bagus... i like it.......
Posting Komentar